Friday 18 November 2011

Ruang Lokal Edisi 18 November 2011

Haloo

Kali ini perhatian saya tersedot ke sebuah note facebook yang memuat nama saya dalam barisan tagar, yang merupakan kutipan asli dari official facebook page mereka

Kisah di Balik "Bilur"
by Sarasvatī on Tuesday, 17 August 2010 at 06:13

Selendang bersulam sutra,

biduri lembayung jingga...
Saksi mati tuk bersaksi,

gelimang pesona diri...
Belia usia dulu,

ruap cinta tlah menggebu...
Samar kulihat dunia...

tak sadar semua fana...
Sekilas lihatlah mega,

anugerah tiada tara...
Ini tak adil untukku,

halimun hitam merasuk...
Ceracau getir ibunda,

gemertak sengap hatinya...
Firasat tak penah salah...

Hanya kuberbuat... Ulah....

Sosok wanita ini biasa dipanggil...Mae. Dengan paras yang cukup cantik, dan talentanya yang luar biasa di dunia tarik suara seni tradisional mampu membuat banyak orang berdecak kagum untuknya. Pada masanya, beliau cukup tenar dikalangan seniman tradisional. Tidak ada yang tahu bagaimana kisah hidupnya, sampai akhirnya ajal menjemputnya secara tiba-tiba, dari situ terkuak semua yang pernah terjadi padanya semasa hidup. Ini memang sangat janggal, karena proses menuju terkuaknya cerita seorang Mae sangat rumit dan tidak masuk akal.

Berdasarkan cerita dari bibir ke bibir, sampailah cerita itu ke telinga saya. Saat itu juga saya merasa tergugah akan kisah hidupnya yang pilu.Dan berujung pada dibuatnya lagu yang saya dedikasikan untuknya berjudul "Bilur". Bilur sendiri...dalam kamus bahasa indonesia berarti 'bengkak kemerah-merahan ; bekas dipukul', dalam lagu berjudul "bilur", saya menyambungkan kata bilur dengan kata hati yang berarti luka di dalam hati.

Dalam beberapa bait lirik diatas (tulisan cetak miring), tersirat bahwa hidupnya dulu bergelimang pesona, dia suka menggunakan selendang dan biduri (batu permata) pada saat menyanyi diatas panggung.Dulu dia adalah gadis penurut yang selalu ingin membahagiakan kedua orangtuanya, terlebih ibunya. Tapi disuatu saat, dia berontak tidak mau dikendalikan terus oleh sang ibu dan akhirnya memilih untuk menomorsatukan perasaannya dan menikah dengan laki-laki yang menurutnya adalah laki-laki yg dia "cinta"-i. Dia ingat, saat itu sang ibunda sangat menentang keputusannya, apa yang menjadi firasat ibunya tidak dia hiraukan.

Semerbak dupa iringi kumelangkah..
Cungkupku hanya tanah...
Bilur hati merambah...
Akan datangkah bagiku...Kesempatan...
Bila tak ada titian...
Diri yang rupawan...
Bila tak ada titian...Jalan yang....Rupawan...

Lirik ini bermaksud menyiratkan suara hati Mae yang terluka setelah kematiannya, dimana dia merasa apa yang dia inginkan selama hidupnya ternyata tidak tercapai dan hanya berakhir sia-sia. Dia terbangun dan rumahnya kala ini hanyalah tanah...semakin dia meratapi kenangan semasa hidupnya semakin jauh dia merasakan keperihan di dalam hatinya.

Kepergiannya memang sangat tiba-tiba, tidak ada yang menyangka apalagi saat itu dia tengah mengandung 8 bulan. Kejadian demi kejadian terungkap setelah dia dan janin yang ada di perutnya dikubur bersama. Sampai pada suatu kejadian dimana rohnya merasuki raga seseorang dan memberikan sebuah lirik yang berisi cerita kisah hidupnya kepada seorang temannya semasa hidup yang notabene adalah seorang pencipta lagu. Liriknya berbahasa sunda, inti dari lagunya sendiri berisi tentang rasa sakit yang tak pernah hilang walau dibawa ke liang lahat dan permohonan maafnya kepada ibu saudara dan teman-teman yang pernah mengenalnya semasa hidup.

Kebetulan, lagu yang berisi lirik buatan Mae dinyanyikan oleh ambu "Ida Widawati", pengisi lirik bahasa sunda di dalam lagu Bilur.

Saat menyerahkan lagu "Bilur" kepada ambu Ida, saya meminta agar beliau mengisi lirik bahasa sundanya, karena saya kesulitan dalam membuat lirik bahasa sunda. Dan saya bercerita, kalau lagu bilur ini saya buat berdasarkan kisah Mae yang pernah saya dengar darinya. Ambu Ida sangat antusias saat itu, mengingat baru kali pertama untuknya membuat sebuah kolaborasi dengan musik non tradisional, apalagi tema lagu yang diusung mengangkat kisah hidup seorang penembang yang juga merupakan sahabatnya. Akhirnya terbuatlah lirik bahasa sunda di lagu "Bilur":

"Duh, teungteuingeun...tuntung lengkah...geuning...bet peurih..."

Arti dari lirik bahasa sunda ini menerangkan bahwa ini benar-benar menyakitkan....akhir langkahku ternyata tetap perih...dan selalu perih. Menurut saya, walau singkat...tapi lirik ini mengandung makna sangat kaya yang sangat mewakili perasaan seorang Mae (berdasarkan cerita demi cerita tentangnya). Lalu saya berkata pada ambu Ida, "Ambu...lirik ini benar-benar bagus dan membuat saya merindiiiing". Kemudian ambu bercerita kalau sebenarnya dia kesulitan saat mengisi lirik bahasa sunda ini. Tapi kemudian Mae datang menghampirinya dan memberikan lirik diatas untuk membantu saya mengisi lagu "Bilur". Itu cukup janggal...tapi seketika itu juga membuat saya merasa sangat terharu.

"Terimakasih Bu Mae....atas lirik yang indah...dan kisah yang bisa dijadikan pelajaran untuk siapa saja yang mendengarnya....saya yakin, Ibu sekarang sudah jauh lebih tenang... dan menemukan kebahagiaan disana, saya akan selalu berusaha mengingat dan mendoakan ibu..." :)

Artwork: Anindito Wisnu

Lini Lagu Edisi 18 November 2011
  • Cupumanik - Luka Bernegara
  • Nicko Peanuts Ft Almarhum Her - Kapal Terbang
  • Poniland - I Want My Shoe Back
  • Lampu Kota - Bintang Balap
  • Borneo Dangerous United - Kami Berbahaya
  • Sarasvati - Bilur
  • Suri - Bicara Kini
Support Your Local Scene!


Friday 4 November 2011

Ruang Lokal Edisi 4 November 2011 (Happy Guy Fawkes Day!!)

Haloo
Selamat bulan baru!!
Saya selalu suka bulan November. Untuk alasan, ini adalah bulan hujan! dan tanggal lima besok adalah peringatan 1605~2011 Guy Fawkes, one of my most favorite men :3
Mari main ke sini untuk mengenal Fawkes lebih jauh.
Oke, balik ke topik utama, Ruang Lokal. Saya mendapat empat kiriman lagu dari kawan jauh yang tengah merintis radio independent bernama Kanal TigaPuluh yang entah selalu mengudara di tengah malam :D
atau memang saya yang selalu tertinggal untuk mendengarkan siaran mereka.
Lagu lagu yang dikirimkanpun sukses meramaikan Ruang Lokal dan playlist saya di sore hari ini. Mereka adalah Kobra dengan lagu Bisa Ularnya. Band Garage dari Malang yang ciamik! *tsaahhh* Lalu ada Intenna dengan Dansa Hujan dan Little Miss Sunshine. Hadir di sana Komang, pemilik blog favorit saya Kinderwall sebagai vokalis. Suka
Saya lalu disuguhkan Splakblakmutakarak (What a name, eh?) dengan dua lagu, Pemuda Harapan Bangsa (entah berkolerasi dengan tanggal saya menerima file ini -20 Oktober- atau hanya keterbetulan saja) dan Malam. Splakblakmutakarak sendiri merupakan CD Kompilasi para musisi Malang yang terangkum dalam 21 track.
Yay! Malang Istimewa
Lini Lagu Ruang Lokal Edisi 4 November 2011:
  • Intenna - Dansa Hujan
  • Windyasari - You Said
  • The Morning After - Quatro
  • White Shoes And Couples Company - Windu Defrina
  • Sore - Somos Libres.mp3
  • MORFEM Gadis Suku Pedalaman
  • Efek Rumah Kaca - Cinta Melulu
  • Kobra - Little Miss Sunshine
  • Melancholic Bitch - Tentang Cinta
  • SplakblakMutakarak - Pemuda Harapan Bangsa
Support Your Local Scene!

Friday 14 October 2011

Ruang Lokal Edisi 14 Oktober 2011

Lini Lagu Ruang Lokal Edisi 14 Okrober 2011
  • Jalur Ijo - Ayo Sekolah
  • Monkey to Millionaire - Replika
  • Melancholic Bitch - Tentang Cinta
  • Pure Saturday - Pagi
  • The Milo - Dont Worry For Being Alone
  • The Upstairs - Kunobatkan Jadi Fantasi
  • Efek Rumah Kaca - Di Udara
  • Foxy - Nona Nakal
Support Your Local Scene!

Friday 7 October 2011

Ruang Lokal Edisi 7 Oktober 2011

Haloo

Ruang Lokal kali ini mengudara dengan ratapan miris sang penyiar yang kesulitan mencari waktu untuk nonton Sound Sation di Ballroom hotel Luwansa Palangkaraya. Setelah kemarin juga batal menikmati SID di Sanaman Mantikei.

Yeah, sometimes real life is hard, anak muda..

Anyway, saya menghabiskan awal pekan untuk menyedot lagu lagu baru di deathrockstar.info dan menemukan belasan lagu baru yang akan mengisi kanal Ruang Lokal selama beberapa pekan ke depan. Salah satu yang saya sukai adalah Cupumanik dengan lagunya Luka Bernegara. Saya kutipkan tulisan mereka untuk deathrockstar:

"Kami yakin, setiap dari diri kita yang punya rasa percaya pada politik Negara, pasti mengamati persoalan-persoalan aktual yang terjadi. Minimal rajin menelusuri berita politik dari media, apa yang etis dan apa yang tak etis, mana yang selesai mana yang gantung atau mana catatan prestasi, mana yang cacat. Persoalan semacam ini sudah di ujung pengambilan sikap buat CUPUMANIK. Dan sekarang, kami adalah pribadi yang Apolitis, jelas kami beralasan, karena apakah seseorang percaya atau menarik diri dari politik, tergantung dari nilai yang diperoleh seseorang.

Demokrasi menyediakan ruang bagi prinsip netralitas (ketidakberpihakan), jika buat kamu aktifitas politik penting, kami memilih mencari cara ideal lain demi mencapai hidup yang lebih baik dan membahagiakan. Se-sederhana itu sebenarnya pesan lagu LUKA BERNEGARA, Demokrasi menyediakan kebebasan bertindak sesuai keyakinan moral pribadi, dan Kebebasan adalah ciri esensial Demokrasi, Lagu ini sikap deklarasi kebebasan Cupumanik. Sikap ini bisa dibantah, dibongkar bahkan dihujat siapapun, tapi sikap ini datang dari terangnya pikiran dan warasnya kesadaran kami.

Kami bukan lagi penggemar cerita politik, kami sudah tak membaca drama-drama itu di koran, menyaksikan debat dan retorika politik di TV. Dulu Cupumanik menaruh perasaan dan merespon persoalan politik dengan hati atau perasaan, dan ternyata itu sudah jauh dari manfaat. Lagu ini adalah cerita bahwa kami sudah menarik diri dari kehidupan politik negara. Sekarang kami menggenggam cara yang lebih guna, lebih konkret dan merdeka dalam bernegara. Cara ini mendukung usaha pencapaian kesenangan hidup kami.

Janji politik adalah Res Publica (kemaslahatan umat), jika keadaban itu tak pernah terjadi, maka politik adalah tipu daya, dan tipu daya adalah politik, dan sejarah selalu melahirkan para pembual ulung, yang menyamarkan niat busuk mereka, dengan topeng berdedikasi tinggi pada ibu pertiwi. Jika kekuasaan belum melahirkan aktor negara dengan sikap yang mengabdi penuh pada rakyat, dan yang ada hanya politikus yang lebih melekatkan kepentingan politiknya pada partai dan golongan nya, politik tak akan pernah jadi sahabat kami.

Dalam proses pembuatan video clip, tidak di sangka, Cupumanik mendapatkan banyak dukungan, bukti dukungan itu adalah banyaknya tokoh yang sepaham dan bersedia menjadi model atau cameo di dalam video clip LUKA BERNEGARA, mereka hadir dengan testimoni personalnya, sekitar 12 cameo memperlihatkan isi pikiran mereka pribadi melalui kertas besar. Mereka adalah: Rosi Silalahi presenter talk show, Adib Hidayat Managing Editor Rollingstone Indonesia, Once ex vokalis DEWA, Marcell Siahaan solois & drummer KONSPIRASI, Andre Sumual Editor in chief majalah Trax, Ramon Y. Tungka aktor film, Dikie pengusaha muda clothing Rockmen Inside, Oddie seorang artis tattoo wanita, Yukie Vokalis PAS & TENDO STAR, Gustaff budayawan Muda dari Bandung & pendiri Common Room Networks Foundation, Dempak vokalis band JERUJI dan Eno drummer NETRAL. Video Clip yang di sutradarai Eko HC ini akan rilis segera mungkin. Apa yang mereka sampaikan?, tunggu video clipnya.

Lagu ini adalah sebuah sikap mencari solusi bernegara, ini bukan lagu berkeluh kesah pada negara dan menggantungkan nasib kami sepenuhnya pada komitmen pemerintah, ini terapi diri menjaga kewarasan diri dari negara yang sedang sakit dan luka. Ada opini penting yang harus kami kutip, yaitu tulisan Kenichi Ohmae dalam The End of the Nation State (1995), “Negara tak mampu lagi mengontrol perkembangan ekonomi, sementara pasar bebas dan Individu-individu mandiri semakin berperan dalam menentukan kehidupan”. Ya, kami punya cara bernegara sendiri, bekerja dan berkarya, biar kaya raya, bekerja dan berkarya biar berbudaya"

Disadur dari sini

Alasan saya suka sebenarnya sederhana sekali. Sebab Apolitis adalah langkah awal menuju Anarki :D Viva la Anarchy!!

Beberapa saat yang lalu saya mendapat kiriman sebuah lagu yang dilaunch oleh musisi yang bernaung di bawah Borneo Dangerous United. Untuk lagu berjudul Kami Berbahaya ini,
bermain di dalamnya HEADQUARTER, SIMPHONY HITAM ( GOTHIC METAL ), PUNK SCHOOL HERO, The Bigva, Rip-Heart Scott dan Slap It Out. Tidak hanya rilisan dalam format mp3, mereka juga menggarap video klip dengan sangat apik. Main ke sini untuk liat versi youtubenya.


Review yang saya berikan: JEMPOL :)
Lini Lagu Ruang Lokal Edisi 7 Oktober 2011:

~ Risky Summerbee & The Honeythief - BBM
~ Sigmun - Red Blood Sea
~ Sajama Cut - Poral Molice (Single 2011)
~ Cupumanik - Luka Bernegara
~ Lampu Kota - Bintang Balap
~ Superman is Dead - Bukan Pahlawan
~ BRNDLS - Start Bleeding
~ Borneo Dangerous United - Kami Berbahaya

Support Your Local Scene!

Adios!

Friday 30 September 2011

Ruang Lokal Edisi 30 September 2011

Lini Lagu Ruang Lokal Edisi 30 September 2011:

~ BRNDLS - Start Bleeding
~ Ansaphone - Fading Away
~ Borneo Dangerous United - Kami Berbahaya
~ Bottlesmoker Ft Risa Sarasvati - Somebody (Depeche Mode Cover)
~ The ICU - Pribadi Labil
~ PUNK SCHOOL HERO - Galau Song
~ Sajama Cut - Twice (Rung the Ladder)
~ Poniland - I Want My Shoe Back
~ Lampu Kota - Bintang Balap

Support Your Local Scene!

Friday 23 September 2011

Ruang Lokal Edisi 23 September 2011

Haloo

Ruang lokal sempat vakum selama bulan puasa ditambah beberapa minggu saya berhalangan hadir di hari jumat. Jadilah segmen ini menghilang selama nyaris 2 bulan! gimana? kangen sama saya? :D

Kini dalam kehadirannya kembali di radio, ruang lokal membawa dua berita utama. Here they are:
Ada LA Indiefest yang bakal datang ke Banjarmasin. Iklannya sudah rame di televisi nasional. Ada Festive Sound juga, informasi lebih lengkapnya bisa diakses di sini.

Sayangnya acaranya satu oktober dan saya masih ada pekerjaan yang harus dilakukan. Padahal jauh sebelum ini, saya dan seorang kawan sudah gempar ingin hadir ke stadiun Lambung Mangkurat. Untuk alasan, lini penampilnya bikin saya ngiler sampai Zimbabwe. Ada Sheila on 7 dan Burgerkill. Dua nama besar yang saya suka banget banget. Buat kawan kawan yang hadir ke sana, mohon bersedia membagi rekaman video untuk kemudian dipublish di page Ruang Lokal dan blog ini dongs :3

Highlight kedua hadir dari facebook chatReza Mcway beberapa hari yang lalu. Mengabarkan bahwa band mereka, Rip-Heart Scott ikut berlaga dalamIndonesian Cutting Edge Music Award(ICEMA).

Saya kutip dari situsnya; "ICEMA (Indonesia Cutting Edge Music Award) adalah ajang penghargaan tertinggi dan bergengsi bagi musisi cutting edge Indonesia. Tak tanggung-tanggung, penghargaan ini diselenggarakan oleh kolaborasi ideal antara perusahaan besar dunia sekelas Windows Live bekerja sama dengan MACS909. MACS909 adalah perusahaan yang bergerak di bidang integrated communications, yang memiliki idealisme tersendiri akan kreativitas."

Nah, dalam ajang ini, Rip-Heart Scott menjadi salah satu dari.... banyak bandyang sudah mendaftar sebagai BNC Entry 2011. Marilah bersama berdoa agar band bergenre whatevercore ini masuk ke dalam nominasi ICEMA 2011. Amin!

Sepertinya dua highligt tersebut dulu yang mengisi Kembalinya Ruang Lokal Setelah Nyaris Dua Bulan Vakum (judulnya panjang bener) kali ini. Saya menghadirkan Lini Lagu dengan lebih banyak lagu kali ini:

~ Big Pim Pim - Berikan Waktu
~ South Borneo Squad - We Are Not Dead
~ The SIGIT - Bhang
~ Burgerkill - Unblessing Life
~ Homicide - Klandestin
~ Jenny (Festivalist) - Hari Terakhir Peradaban
~ Rip-Heart Scott - My Wife is a Pornstar
~ The Bigva - Nasi Kuning
~ Anti Macho - Rockstar
~ Alient Ant Farm - Smooth Criminal

Support Your Local Scene!

Ruang Lokal Edisi 22 Juli 2011

Haloo

Takjub dengan blog sendiri akhir akhir ini. Interaval postingannya cukup rapat. Meskipun isinya blog post for Ruang Lokal semua sih. Eniwei, Ruang Lokal edisi kali ini memiliki beberapa highlight. Here they are;

Mendapat kiriman tiga lagu milik Sillabust. Mereka adalah band fusion asal Banjarbaru. Saya inget sekali komentar pertama yang saya lontarkan saat pertama kali mendengarkan lagu mereka; Rapih. Untuk skala band indie, saya harus mensejajarkan kualitas (baik kualitas permainan maupun kualitas rekaman) setara dengan Melancholic Bitch, Monkey to Millionaire dan bahkan, Morfem. Di lagu Hanya Dirimu terdapat riff riff ciamik, pun di dua lagu mereka yang lain, Penakluk Cinta dan Lelaki Biasa. Tema dan lirik cukup bertanggungjawab dengan genre yang mereka pilih; pop fusion. Untuk download dan lebih lengkap tentang mereka, silahkan main ke sini.

Entah untuk alasan kedekatan geografis atau lantaran lebih sering berkomunikasi dengan anak anak Palangkaraya, maka sebenarnya scene indie Palangkaraya lebih mencuri perhatian saya belakangan ini.

Mulai dari pengukuhan Borneo Dangerous United, eksekusi Distorsi Maksimum 5 dan sekarang, Anggri dkk akan menggelar studio gigs di (sepanjang?) bulan puasa. Studio gigs adalah istilah untuk gigs yang diadakan di studio (not helping, eh?) Sukses buat pergerakan indie Palangkaraya!

Highlight terakhir, saya menemukan Peanuts di Deahrockstar.info!! Bukan sesuatu yang harus dijeritin sih. Tapi mengingat saya sudah cukup lama suka sama Nicko Krisna dan ngefollow dia sejak zaman jebot di twitter, agak kaget saat tau kalau Peanuts ternyata usungan Nicko bersama Armand. Lagu mereka judulnya Nyawaku Nyawamu. Sok lah bisa didonlot di sini.

Lini Lagu edisi 22 Juli 2011:

~ melancholic b1tch - Tentang Cinta
~ MORFEM - Pilih Sidang Atau Berdamai
~ SORE - Somos Libres
~ Sillabust - Penakluk Cinta
~ Talaseta - BBM
~ Peanuts - Nyawaku Nyawanya
~ Frankestone - For the Dummies
~ Rip-Heart Scott - My Wife is A Pornstar
~ Mentaya Hip Hop ft Joe Rebel (SAMPIT) - Don't be Sad

Sekian buat hari ini. Thanks for listening.

Support your local scene! :D

Ruang Lokal Edisi 15 Juli 2011

Haloo.

Minggu lalu Ruang Lokal tidak hadir seperti biasa di radio Mentaya FM. Untuk alasan saya yang berhalangan siaran lantaran harus menjadi guide selama dua hari. Hari ini, dengan niatan balas dendam, saya menghadirkan lebih banyak lagu dan memakan waktu selama satu setengah jam.

*merasa bangga* *makan jam siar orang*

Eniwei, seperti biasa, ada beberapa highlight di Ruang Lokal. Yang pertama, Throne of the Tyrant, band new wave metal (genre ini merujuk dari profil singkat mereka di majalah Hai Online) dari Malang. Saya sempat membaca di satu majalah indie lokal, lupa apa namanya, mereka dinyatakan sebagai band metal indie yang mampu bermain bersih dan memiliki skill yang ga sembarangan.

Komentar serupa saya lontarkan pada Ndaru (vokalis) saat pertama kali mendengar lagu Last Blood. Throne of the Tyrant belum memiliki EP ataupun Album, semoga secepatnya bisa dirilis. By far, tiga lagu mereka sudah sukses mengisi dua program yang saya pegang di radio. Ruang Lokal dan The Rock Show.

*suatu kondisi langka di mana vokalis justru berada di belakang*

Highlight kedua, bakal ada festival indie terbesar pertama di Indonesia. Namanya Rockvolution, digelar pertengahan Juli nanti, 23-24 di Jakarta. Info lebih lanjut sok diklikhttp://www.rockvolutionmusicfest.com/About.html (line up penampilnya sukses bikin ngiler, mulai Gugun Blues Shelter, The SIGIT, Morfem sampe Superman is Dead)

*ngiler sampe Zimbabwe*



Klik link di atas buat informasi lebih lanjut. Dan ini link buat profil Festivalist lebih lanjut (lagu Mata Pisau) dan lagu Hari Terakhir Peradaban.

Seperti biasa, Ruang Lokal punya Lini Lagu. Here they are:

Lini Lagu Ruang Lokal edisi 15 Juli

Armada Racun - Mati Gaya

Efek Rumah Kaca - Di Udara

Jenny (Festivalist) - Hari Terakhir Peradaban

SOUTH BORNEO SQUAD - WE ARE NOT DEAD

Dee Satriani (Sampit) - Bawalah Rindu

The SIGIT - The Party

Melancholic Bitch - Tentang Cinta

Themilo (Bandung) - Daun Dan Ranting Menuju Surga


Sekian untuk hari ini :)


Support Your Local Scene!

Review: Punk School Hero - Behind of Your Chair

Pergerakan musik Palangkaraya belakangan ini sukses membuat saya kagum. Satu per satu lagu lagu indie Palangkaraya melayang ke halaman Ruang Lokal. Tidak hanya lagu lagu dalam format mp3, secara konstan seorang kawan mengirimi saya video garapan dia dan kawan kawan Borneo Dangerous. Sekali lagi, saya angkat topi atas totalitas dalam bermusik indie kawan kawan ini!

Borneo Dangerous yang awalnya saya kenal sebagai judul kompilasi band band cadas Palangkaraya itu kini bertransformasi menjadi label. Borneo Dangerous United namanya. Saya sendiri, jujur, agak geli menggunakan istilah 'label' untuk merujuk jabaran atas Borneo Dangerous United. Kesannya mainstream abis, Republik Cinta Management abis.

Saya lebih senang menyebutnya sebagai; rumah bagi kawan kawan seideologi dalam bermain musik! (tapi, apalah arti sebuah nama?) :P

Beberapa hari yang lalu, saya menemukan sebuah video di laman facebook saya. Video ini milik Punk School Hero, sebuah band pop punk yang tergabung dalam Borneo Dangerous United. Dibanding lagu Kita Pasti Akan Tetap Bersama Lagi yang ada dalam kompilasi Borneo Dangerous 2010. Lagu ini terkesan lebih rapi. Lebih.. enak (saya ga tau, duluan mana yang diciptakan, tapi marilah kita menarik asumsi bahwa lagu Behind of Your Chair ini lagu baru mereka)

Mengingat personil band ini masih kinyis kinyis dan nampaknya masih di bangku SMA, menemui lagu Behind of Your Chair yang liriknya full english, saya harus mengacungkan jempol. Keren, cerdas dan musiknya enak. Menonton klip video mereka ini sebanyak dua kali sore ini, dan sukses membuat saya menggumam gumam lirik 'Waiting on, behind of your chair' (bener begini kan ya?) berulang ulang. Lagunya keren, jendral!

Videonya sendiri simpel, jelas dan kalau dilihat sepotong sepotong akan langsung mengingatkan kita pada 3gp 3gp mesum produksi anak sekolahan ^^ kepada yang telah menggarap video ini, Anggri, salut! dan.. itu yang sebelah kanan pake jam tangan putih gede pas di scene awal namanya siapa? ganteng.

*uhuk* *benerin kerah*

Support your local scene!


Sayangnya saya tidak bisa melampirkan alamat unduhan lagu ini. Masih belum ketemu, secepatnya akan diupdate.

Ruang Lokal Edisi 1 Juli 2011

Haloo

Highlight Ruang Lokal kali ini adalah Pocket Punch.



Kurang lebih begitu isi bio mereka di Reverbnation (klik kalimat di atas dan unduh lagu mereka) Band asal Palangkaraya ini saya dapati berkat rekomendasi seorang kawan. Masih tergolong band baru mengingat usianya tidak sampai satu tahun. Band bergenre Happy Punk ini ada di bawah label TNL Record. Eko (seorang gerilyawan indie kota Sampit) :D memberi tau saya bahwa TNL adalah code namenya Tanel, pemilik label sekaligus vokalis Kadarluarsa, band punk rock dari kota yang sama, Palangkaraya.

Overall, lagu Ku Pasti Bisa merupakan sebuah karya yang simply epic and yet worth-to-listen.

Saya mengunduh beberapa lagu baru di situs Deathrockstar.info, Morfem, Peanuts, dan Seringai. Ketiganya saya masukkan ke dalam lini lagu Ruang Lokal edisi kali ini. Dan satu band yang cukup menarik bernama Besok Bubar berhasil bikin saya menakar nakar kapan kira kira band ini bakalan benar benar bubar :D

*Artwork mereka tuh keren banget*


Lini Lagu Edisi 1 Juli 2011:

~ Seringai - Mengibarkan Perang

~ Peanuts - Nyawaku Nyawanya

~ Morfem - Pilih Sidang Atau Berdamai

~ Rip-Heart Scott - Reason of Emotion

~ Pocket Punch - Ku Pasti Bisa

~ The Bigva - Nasi Kuning

~ Besok Bubar - Besok Mati

~ De Mayor - Cemburu

~ Katjie and Piering - Kinanti

~ Frau - Salahku, Sahabatku




Siplah, sekian buat hari ini. Sampai ketemu di Ruang Lokal edisi selanjutnya!






Support Your Local Scene.

Ruang Lokal Edisi 24 Juni 2011

Haloo

Ruang Lokal kali ini didominasi oleh lagu lagu rock and roll. Konsep ruang lokal bertema masih belum saya jalankan. Mencoba untuk mengumpulkan materi yang banyak dulu. Seperti biasa, kita punya lini lagu;

~ The Milo - Daun dan Ranting Menuju Surga
~ The SIGIT - Bhang
~ The Bigva - Nasi Kuning
~ The Morning After - Quatro
~ Monkey to Millionaire - Replika
~ RIP-HEART SCOTT - Reason of Emotion
~ Ginger Milk - Don't Worry
~ Mentaya Hip Hop ft Joe Rebel - Don't be Sad
~ SSJ - Kau Menduakan Cintaku
~ Homicide - Tantang Tirani

Lini lagu tuh semacam playlist. Nama lini lagu diambil buat menyokong upaya naturalisasi saja. Dua lagu yang baru (sebenarnya tidak baru dalam konteks rilisan, tapi lebih kepada baru ditemukan) adalah Nasi Kuning milik the Bigva dan Reason for Emotion milik RIP-HEART SCOTT. Lagu Reason of Emotion merupakan satu dari 19 lagu dalam kompilasi Borneo Dangerous rilisan 2010 lalu.


Demikian hasil copy-paste halaman reverbnation the Bigva :D silahkan klik kalimat miring di atas untuk menuju laman mereka dan tentu saja, menikmati lagu Nasi Kuning rasa Rock and Rollnya! Sementara untuk RIP-HEART SCOTT, silahkan mampir ke sini.

Oks, time to go. Terima kasih untuk yang telah menyimak Ruang Lokal. support your local scene. Sekian dan tidak terima sumbangan! :D

Boneka Tanah #3


Hanya perlu tujuh bulan jeda bagi kawan kawan dari komunitas punk Sampit untuk menghadirkan kembali Boneka Tanah. Panggung yang digadang gadang akan menjadi gelaran tahunan itu berlangsung dengan sepenuh penuhnya distorsi. Sabtu malam, 18 Juni 2011, saya lagi lagi dibuat kagum sekaligus salut dengan Boneka Tanah!

Saya menuju lokasi gigs tepat pukul tujuh malam. Pada pamflet tertera bahwa acara dimulai dari jam tiga. Ini artinya saya telat nyaris empat jam. Agak sedikit kecewa saat membayangkan bahwa saya sudah melewatkan setidaknya belasan penampil. Dugaan saya salah, saat tiba di Sanggar Habaring Hurung tempat acara digelar, saya mendapat kabar bahwa yang tampil adalah Big Pim Pim, satu band hiprock dari Sampit yang malam itu berhasil membuat kerumunan memanas. Mereka berada di urutan kelima dari lima belas band yang akan tampil malam itu.

Berkat ketelatan yang maha sangat itu, saya dengan sukses melewatkan Pengkhianat Kecil (Banjar Baru), Padung Hitam (Bandung), Bad Simple (Pangkalan Bun) dan Primitive (Sampit). Tahun ini, Boneka Tanah menghadirkan band band lintas provinsi. Kertas penampil yang saya dapatkan menunjukkan nama nama seperti Delivery (Palangkaraya), The Tenjeck (Banjar Baru), Destroyer (Sampit) dan beberapa band lain dari luar dan dalam kota.

Seorang kawan yang saya todong untuk memberikan komentar atas gigs punk pertamanya hanya tertawa dan berkata ringan; “Berisik tapi asik!” berkali kali kami tertawa tanpa sebab. Mungkin efek rasa senang yang berhasil dibangun Boneka Tanah malam itu. Berkali kali pula kami melihat satu dua orang dari kerumunan yang berpogo tumbang namun sejurus kemudian berdiri dan jejingkrakan kembali!

Sebagai seorang awam yang tidak begitu mengerti musik musik keras, saya kesulitan membuat list lagu yang dibawakan malam itu. Headquarter sukses membuat nyaris semua orang berpogo atau setidaknya berdiri dan menghentakkan kaki seperti yang saya lakukan sepanjang lagu Onani dan Harmoni Lokalisasi. Sound sistem terasa lebih heavy dan bersih dibanding gelaran sebelumnya. Setidaknya, tidak ada acara blackout hingga dua kali seperti tahun lalu.

Kalau harus memberikan kritik, maka kritik terbesar saya hanya satu; acaranya selesai terlalu awal! Sekitar pukul sembilan malam. Seorang panitia sempat berkata bahwa ia mewanti wanti empat polisi di sekitar Sanggar dan belajar dari insiden kecil tahun lalu. Destroyer tampil di ujung malam dan berhasil menutup Boneka Tanah layaknya Bach dalam rangkaian partitur terakhirnya. Megah dan indah tentu dalam versi punk :D. Maka, tujuh bulan sejak Boneka Tanah 2 saya lagi lagi harus angkat topi dan mengucap; Salut!

Salut kepada para panitia dan komunitas punk luar kota yang sudah menghadirkan semacam hiburan yang berkualitas buat saya. Salut kepada mereka yang mampu memberikan wadah untuk reuni kawan kawan lama baik dalam maupun luar komunitas. Terima kasih untuk panggung yang apik, crowd yang bersahabat dan tentunya, atas kawan kawan baru yang diberikan.

Well done, Boneka Tanah #3. Tidak sabar menantikan Boneka Tanah 4, 5, 6 dan seterusnya!

*maapkan atas hasil foto yang seadanya. kamera terbanting dan lensanya jadi buram seperti ini*

Support Your Local Scene!